Pages

Maandag 27 Mei 2013

Menunda Investasi? Jadi Miskin Lho..




http://images.detik.com/content/2013/05/28/722/aa2dalam.jpg
 
Jakarta - Masih banyak orang yang berpikir, sebenarnya butuh nggak ya layanan atau jasa seorang Perencana Keuangan? Banyak juga orang yang kemudian berpikir bahwa mereka merasa tidak memerlukan jasa Perencanaan Keuangan.

Sebagian dari mereka mungkin berpikir bahwa mereka telah memiliki rumah, harta warisan yang belum dibagikan, tabungan pensiun dari kantor, asuransi dari kantor, Jamsostek dan lain-lain. Akan tetapi apakah pernah terpikirkan oleh mereka apabila dana-dana tersebut benar-benar cukup untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka? Pernah nggak sih dilakukan perhitungan secara detil?

Sebagai contoh untuk tabungan dana pensiun.yang didapatkan dari kantor dengan model Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), Anda mungkin tidak pernah tahu berapa besar perhitungan dana pensiun yang akan diterima nantinya di masa pensiun (kecuali bisa dihitungkan).

Padahal apabila dihitung maksimum yang bisa diterima dari tabungan pensiun tersebut misalnya adalah sebesar Rp 5 juta per bulan, karena perhitungan maksimal Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) adalah sebesar Rp 5 juta per bulan apabila karyawan tersebut mendapatkan 100% dari formula tersebut, yang sudah barang tentu hanya akan didapatkan oleh top executive dari perusahaan.

Apa jadinya apabila mereka hanya seorang manajer menengah? Atau bahkan karyawan dan staff biasa saja.

Ini baru satu contoh saja dan kebetulan contohnya untuk investasi jangka panjang. Dan masih banyak rencana jangka panjang lainnya yang membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Nah, bayangkan apabila dari awal Anda sudah salah dalam menempatkan dana anda. Sebagai contoh, dana pensiun yang diperlukan 20-30 tahun lagi Anda tempatkan ke tabungan yang hanya memberikan rata-rata 2-5% bunga per tahun.

Kesalahan ini fatal, karena dengan rata-rata inflasi yang tinggi sementara bunga tabungan dana pensiun yang rendah menyebabkan Anda mungkin tidak bisa mencapai target dana pensiun yang Anda inginkan. Semakin fatal ketika Anda baru mengetahui ketika sudah terlanjur atau telat, misalkan sudah berjalan 5, 10 atau bahkan 15 tahun kemudian.

Seperti yang telah kita ketahui bersama, investasi khususnya di produk keuangan/pasar modal membutuhkan waktu yang cukup panjang dan dilakukan secara rutin agar investasi kita bisa berkembang.

Semakin dekat jarak waktu investasi kita, maka semakin besar dana yang harus dicicil setiap bulannya. Itulah sebabnya sangat penting untuk kita mulai melakukan perencanaan keuangan dan investasi dari sekarang, dan dilakukan dengan cara dan perhitungan yang benar.

Di tulisan edisi berikutnya akan saya berikan contoh perbedaan nominal ketika kita terlambat atau menunda melakukan perencanaan keuangan dan investasi.

sumber | iniunic.blogspot.com | http://finance.detik.com/read/2013/05/28/071518/2257533/722/menunda-investasi-jadi-miskin-lho--1-?f9911013


total komentar : | apa komentar kamu ?

Artikel Terkait

KOTAK KOMENTAR


This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: 'You Say What You Like, Because They Like What You Say' - http://www.medialens.org/index.php/alerts/alert-archive/alerts-2013/731-you-say-what-you-like-because-they-like-what-you-say.html

eri K Purba 28 May, 2013


-
Source: http://iniunic.blogspot.com/2013/05/menunda-investasi-jadi-miskin-lho.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

Download Menunda Investasi? Jadi Miskin Lho..

0 komentar:

Plaas 'n opmerking