Dalam Jurnal Experimental Psychology, hasil penelitian di Cardiff University memuat serangkaian kesimpulan dan penyangkalan mitos yang selama ini berlaku.
Kelompok pertama mengunyah dengan keras sementara kelompok kedua mengunyah secara alami (biasa-biasa saja). Kedua kelompok tersebut diminta untuk mengingat urutan huruf yang sudah diacak saat asik mengunyah.
Kemudian pada tes kedua, semua relawan diminta mengunyah permen karet terus-menerus hingga hilang rasanya. Saat mengunyah, relawan dihadapkan pada urutan kata dan angka yang dihilangkan beberapa item-nya. Kemudian mereka diminta mengambil item yang hilang dalam urutan tersebut.
Hasilnya, secara prosentase menunjukkan bahwa mengunyah memiliki efek buruk terhadap proses mengingat. Semakin hilang rasa dalam permen karet, semakin parah ingatan seseorang.
Kesimpulan yang ditulis para peneliti adalah, "Permen karet akan kehilangan rasa dalam beberapa menit, maka disarankan permen karet hanya baik dikunyah saat awal sebagai penambah kinerja selama rasanya (flavor) masih ada."
sumber | iniunic.blogspot.com | http://yafi20.blogspot.com/2012/06/buang-permen-karet-saat-rasanya-sudah.html
total komentar :
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: 'You Say What You Like, Because They Like What You Say' - http://www.medialens.org/index.php/alerts/alert-archive/alerts-2013/731-you-say-what-you-like-because-they-like-what-you-say.html
gogoklik 27 May, 2013
-
Source: http://iniunic.blogspot.com/2013/05/buang-permen-karet-saat-rasanya-sudah.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
0 komentar:
Plaas 'n opmerking